Rumusan masalah
yang baik
Menurut Fraenkel dan Walen:
¡
Masalah
harus feasible - dapat dijawab melalui sumber yang jelas, tidak banyak
menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
¡
Masalah
harus jelas - semua orang memberi persepsi yang sama terhadap masalah.
¡
Masalah
harus signifikan - jawaban memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu da
pemecahan masalah kehidupan manusia.
¡
Masalah
bersifat etis - tidak berkenaan dengan hal-hal bersifat etika, moral, nilai
keyakinan, agama.
Menurut
Tuckman: masalah yang baik adalah yang menanyakan hubungan antara dua variabel
atau lebih, dinyatakan dalam kalimat tanya atau secara implisit mengandung
pertanyaan
Ciri masalah yang baik
1. Mempunyai
nilai penelitian:
Ø
Mempunyai keaslian
Ø
Menyatakan suatu hubungan
Ø
Merupakan hal yg penting
Ø
Dapat diuji
Ø
Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
2. Mempunyai
fisibel:
ü
Metode harus tersedia
ü
Alat dan kondisi mengizinkan
ü
Dipecahkan dgn seimbang
ü
Didukung sponsor
ü
Tidak bertentangan hukum dan adat
3. Sesuai dengan
kualifikasi peneliti:
v
Menarik
bagi peneliti
Sesuadi dgn derajat ilmiah peneliti
Sumber masalah
Sumber memperoleh
masalah:
- Pengamatan thdp kegiatan manusia
- Bacaan
- Analisis bidang pengetahuan
- Ulangan serta perluasan penelitian
- Cabang studi yg sdg dikerjakan
- Pengalaman dan catatan pribadi
- Praktik serta keinginan masyarakat
- Bidang spesialisasi
- Pelajaran yg sdg diikuti
- Diskusi ilmiah
- Perasaan intuisi.
Latar belakang masalh
Latarbelakang
masalah menjelaskan mengapa masalah yg diteliti muncul dan penting dilihat dari
segi keinginan peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan lainnya.
Latarbelakang mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan yg terdapat di lapangan
sbg dasar pemikiran utk memunculkan permasalahan.
Perlu dijelaskan
juga kedudukan masalah yg diteliti dalam wilayah bidang studi yg ditekuni
peneliti. Latarbelakang juga menyajikan fakta / keadaan aktual / data yg menarik perhatian peneliti.
Dari
latarbelakang masalah maka dapat dibuat Identifikasi Masalah, Batasan Masalah
dan Rumusan Masalah.
Cara merumuskan
masalah
- Dirumuskan dlm bentuk pertanyaan
- Jelas dan padat
- Berisi implikasi adanya data utk memecahkan masalah
- Merupakan dasar membuat hipotesis
- Merupakan dasar bagi judul penelitian
Bentuk masalah penelitian
1. Masalah Deskriptif:
Suatu
permasalahan yg berkenaan dengan variabel mandiri à tanpa perbandingan dan
menghubungkan.
Contoh:
÷ Seberapa tinggi produktivitas kerja
karyawan di STIE ABC?
÷ Seberapa baik interaksi kerja
karyawan di STIE ABC?
÷ Bagaimana sikap masyarakat program PNPM?
÷ Bagaimana pelayanan nasabah pada Bank AAA?
2. Permasalah Komparatif:
Suatu
permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel
pada dua sampel atau lebih.
Contoh:
÷ Adakah perbedaan produktivitas kerja
antara pegawai negeri dan swasta?
÷ Adakah perbedaan interaksi kerja antara
karyawan di STIE ABC dengan
STIE XYZ?
÷ Adakah terdapat perbedaan disiplin
kerja antara pegawai swasta dan BUMN? Seberapa besar
perbandingan PAD kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Simalungun
3. Permasalahan Asosiatif:
Suatu
permasalahan yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih.
Ada 3
macam hubungan:
a. Simetris à hubungan antara dua
variabel atau lebih yang bersifat kebersamaan, bukan hubungan kausal maupun
interaktif.
Contoh:
Ø
Adakah
hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
Ø
Bagaimana
hubungan antara postur tubuh seseorang dengan gaya kepemimpinan?
2. Kausal à bersifat sebab-akibat, ada
variabel independen dan dependen.
Contoh:
Ø
Adakah
pengaruh komitmen pegawai terhadap prestasi kerja?
Ø
Seberapa
besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan?
3. Interaktif à saling mempengaruhi.
Contoh:
- Seberapa besar hubungan antara motivasi dan prestasi?
- Bagaimana pengaruh kasus bom Bali terhadap perubahan iklim investasi di Indonesia?
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian
merupakan keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan
indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yg berkaitan dgn
variabel penelitian.
Tujuan
mengungkapkan keinginan peneliti utk memperoleh jawaban atas permasalahan
penelitian yg diajukan. Tujuan harus konsisten dengan identifikasi masalah,
rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitiannya.
Kegunaan penelitian
Kegunaan
penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kegunaan utk menjelaskan
manfaat dari penelitian. Kegunaan biasanya berhubungan dgn saran-saran.
Kegunaan dibagi
2:
- Kegunaan Teoritis: Kegunaan mengembangkan ilmu.
- Kegunaan Praktis: membantu memcahkan dan mengantisipasi masalah yg ada pd objek penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar