Jumat, 03 Mei 2013

Bab 5 populasi dan sampel



Proses desain penelitian
  1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
  2. Pemilihan kerangka konseptual 
  3. Memformulasikan masalah penelitian, ruang lingkup, tujuan dan hipotesis utk diuji.
  4. Membangun penyelidikan / percobaan
  5. Memilih /mendefenisikan pengukuran variabel
  6. Memilih prosedur dan tehnik sampling
  7. Menyusun alat / tehnik pengumpulan data
  8. Membuat coding, editing, processing data
  9. Menganalisis data dan generalisasi
  10. Pelaporan hasil penelitian
Contoh desain penelitian
1. Penelitian Kepustakaan
                Dalam hal ini penelitian melakukan tinjauan kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku teks, catatan-catatan kuliah serta referensi lainnya yang relevan dengan penelitian ini.
2. Penelitian Lapangan  
                Dengan mengadakan penelitian dan pengumpulan data secara langsung pada objek penelitian, untuk mendapatkan data primer yang berupa informasi dan keterangan lain yang dibutuhkan. 

Populasi
  Wilayah generalisasi yang terdiri obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
  Misal:
¡  Penelitian di perusahaan A, maka perusahaan A adalah populasi
¡  Di perusahaan A ada orang-orang dg karakteristik: motivasi kerja, disiplin kerja, kepemimpinan, iklim organisasi
Sifat populasi
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan:
a. Populasi homogen adalah sumber data yang unsur-unsur atau elemennya memiliki sifat yang mendekati sama sehingga tidak perlu ditetapkan jumlahnya secara kuantitatif.
b. Populasi heterogen adalah sumber data yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu penetapan batas-batasnya secara kuantitatif.

Sampel
  Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut
  Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Misal, karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu
  Kesimpulan yang didapat dari sampel akan diberlakukan untuk populasi à sampel harus representatif.
  Hasil penelitian atas sampel kemudian digeneralisasi bagi keseluruhan populasi. Maka sampel harus representatif (bersifat mewakili populasi).
Alasan penggunaan sampel
  Penggunaan metode sampel dapat menghemat biaya, waktu, dan tenaga untuk penelitian.
  Dalam kasus tertentu, kita mungkin menghadapi objek yang mudah rusak atau berbahaya, misalnya bola lampu, kendaraan, komputer, atau ujicoba senapan dan peluru. Hal ini tidak memungkinkan meneliti seluruh populasi.
  Untuk populasi yang homogen, seperti kadar garam pada air laut, darah dalam tubuh seseorang, maka kita tidak perlu mengadakan penelitian terhadap seluruh elemen populasi.
Tahapan sampling
  Penentuan populasi yang meliputi elemen, unit sampling, dan dimensi waktu, dan sifat populasi.
  Identifikasi sifat populasi dan kerangka sampling
  Tentukan teknik sampling.
  Tentukan ukuran sampel.
Teknik sampling
  Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian
  Probalility Sampling:
¡  Teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
  Non Probalility Sampling:
¡  Teknik sampling yang memberikan peluang yang tidak sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
Jumlah sampling
  Jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel
  Ukuran sampel semakin mendekati jumlah populasi, maka semakin kecil peluang kesalahan dalam generalisasi à belum terdapat standar baku
  Singarimbun : > 10%
  Surakmad: jika kurang 100 (50%) ; jika >= 1.000 (min. 15%) dr populasi
  Faktor penentu:
¡  Tingkat homogenitas
¡  Tingkat keakuratan
¡  Ketersediaan dana

Bab 4 teori hipotesis



Kerangka berpikir
Kerangka berpikir / kerangka pemikiran / kerangka konseptual adalah dasar pemikiran dari penelitian yg disinstesiskan dari fakta, observasi dan telaah kepustakaan.
Kerangka berpikir membuat teori, argumen, konsep yg akn dijadikan dasar dlm penelitian.
Uraian kerangka berpikir menjelaskan hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian.
Kerangka berpikir menggambarkan alur pemikiran penelitian dan memberikan penjelasan pd pembaca, mengapa peneliti memiliki anggapan seperti yg dinyatakan pd Hipotesis.
Apabila penelitian bersifat Deskriptif, Kerangka Berpikir diganti dengan Pendekatan Masalah.
Hipotesis penelitian
  Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
  Pernyataan yg bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.
  Jawaban berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data à jawaban teoritis, belum jawaban empiris.
Karateristik hipotesis yang baik
  Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.
  Diyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
  Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.Harus menyatakan hubungan
  Harus sesuai dgn fakta
  Berhubungan dgn ilmu pengetahuan
  Sederhana
  Dapat menerangkan fakta
Jenis hip0tesis
1. Hipotesis Direksional: hipotesis yg menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti: positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan lainnya.
                Cth:
Ø  Semakin tinggi tingkat strs yg dialami dalam pekerjaan, semakin rendah kepuasan kerja karaywan.
Ø  Wanita lebih termotivasi dibanding pria dalam bekerja.
2. Hipotesis Non Direksional: hipotesis yg mengargumenkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan perbedaan tesebut.
                Cth:
Ø   Terdapat hubungan antara usia dan kepuasan kerja.
Ø   Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Asia dan Eropa.
3. Hipotesis Nol (Null n/ Nihil): hipotesis yg menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol. Pernyataan nol (suatu angka tertentu) mengungkapkan: tidak ada hubungan, tidak ada perbedaan variabel.
4.Hipotesis Alternatif: merupakan kebalikan dari hipotesis nol, yakni pernyataan yg mengungkapkan hubungan, perbedaan variabel.
5. Hipotesis Kerja: anggapan peneliti thdp suatu masalah yg sdg dikaji.
6. Hipotesis Operasional: bersifat objektip dan netral, tdk hanya berdasar anggapan dasar tp jg berdasar objektivitas.
7. Hipotesis Statistik: dirumuskan dlm bentuk notasi statistik, berdasarkan pengamatan angka/kuantitatip.

Bentuk hipotesis penelitian
  1. Deskriptif: tdk menghubungkan / membandingkan dgn variabel lain.
v  Daya tahan lampu merk X = 600 jam (Ho)
v  Daya tahan lampu merk X ≠ 600 jam (Ha)
  1. Komparatif: memberikn jwbn yg bersifat membedakan.
Ø  Tidak ada perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di Lembaga A dan B (Ho)
Ø  Ada perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di Lembaga A dan B (Ha)
  1. Asosiatif: memberikn jwbn yg bersifat hubungan.
    • Tidak ada hubungan antara pengawasan melekat dan efisiensi kerja di Departemen X (Ho)
    • Ada hubungan posistif antara pengawasan melekat dan efisiensi kerja di Departemen X (Ha)

Pengujian hipotesis
1. Uji Pihak Kiri: apabila rumusan Ha dinyatakan dengan kalimat: paling tinggi, paling banyak, besar atau maksimum (diberi tanda <), maka Ho harus berbunyi sebaliknya: paling rendah, paling sedikit atau minimum (diberi tanda ≥).
                Kriteria Pengujian:
                Jika -ttabel  thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2. Uji Pihak Kanan: apabila rumusan Ha dinyatakan dengan kalimat: paling tinggi, paling banyak, besar atau maksimum (diberi tanda ≥), maka Ho harus berbunyi sebaliknya :paling rendah, paling sedikit atau minimum (diberi tanda ≤).
                Kriteria Pengujian:
                Jika +ttabel  thitung maka H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Uji Dua Pihak: 
                Kriteria Pengujian:
                Jika -ttabel  thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
4. Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan asumsi variabel lain konstan. Tahap pengujiannya adalah:
  Jika t hitung < t tabel atau probabilitas signifikansi > a, maka H0 diterima
  Jika t hitung > t tabel atau probabilitas signifikansi < a, maka H0 ditolak
5. Uji Simultan (Uji F)
Uji F statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Tahap pengujiannya adalah:
  Jika F hitung > Ftabel atau Sig. F < a maka Ho ditolak dan H1 diterima
  Jika F hitung < Ftabel atau Sig. F > a maka Ho diterima dan H1 ditolak
Hubungan teori, hipotesis dan penelitian
Teori:
Ø  Alat terpenting dari suatu ilmu pengetahuan.
Ø  Selain mengumpulkan fakta, teori juga memberikan kerangka orientasi untuk analisis dan klasifikasi dari fakta yang dikumpulkan dalam penelitian, memberi ramalan terhadap gejala baru yang terjadi, dan mengisi lowongan dalam pengetahuan kita tentang gejala yang telah atau sedang terjadi à generalisasi empiris
Ø  Kerangka penelitian berfungsi sebagai pendorong proses pemikiran yang kongkret.
Kerangka teori membantu peneliti dalam:
v  Menentukan tujuan dan arah penelitian.
v  Memilih konsep-konsep yang tepat guna membentuk hipotesis-hipotesisnya.
v  Membimbing peneliti dalam menentukan bagaimana rumusan masalah, informasi yang perlu dikumpulkan dan bagaimana informasi harus dianalisis.

BAB 3 rumusan masalah



Rumusan masalah yang baik
  Menurut Fraenkel dan Walen:
¡  Masalah harus feasible - dapat dijawab melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
¡  Masalah harus jelas - semua orang memberi persepsi yang sama terhadap masalah.
¡  Masalah harus signifikan - jawaban memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu da pemecahan masalah kehidupan manusia.
¡  Masalah bersifat etis - tidak berkenaan dengan hal-hal bersifat etika, moral, nilai keyakinan, agama.
Menurut Tuckman: masalah yang baik adalah yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dinyatakan dalam kalimat tanya atau secara implisit mengandung pertanyaan

Ciri masalah yang baik
1. Mempunyai nilai penelitian:
Ø   Mempunyai keaslian
Ø   Menyatakan suatu hubungan
Ø   Merupakan hal yg penting
Ø   Dapat diuji
Ø   Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
2. Mempunyai fisibel:
ü   Metode harus tersedia
ü   Alat dan kondisi mengizinkan
ü   Dipecahkan dgn seimbang
ü   Didukung sponsor
ü   Tidak bertentangan hukum dan adat
3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti:
v  Menarik bagi peneliti
 Sesuadi dgn derajat ilmiah peneliti
Sumber masalah
Sumber memperoleh masalah:
      1.  Pengamatan thdp kegiatan manusia
      2.  Bacaan
      3.  Analisis bidang pengetahuan
      4.  Ulangan serta perluasan penelitian
      5.  Cabang studi yg sdg dikerjakan
      6.  Pengalaman dan catatan pribadi
      7.  Praktik serta keinginan masyarakat
      8.  Bidang spesialisasi
      9.  Pelajaran yg sdg diikuti
      10.  Diskusi ilmiah
      11.  Perasaan intuisi.
Latar belakang masalh
Latarbelakang masalah menjelaskan mengapa masalah yg diteliti muncul dan penting dilihat dari segi keinginan peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan lainnya. Latarbelakang mengungkapkan gejala-gejala kesenjangan yg terdapat di lapangan sbg dasar pemikiran utk memunculkan permasalahan.
Perlu dijelaskan juga kedudukan masalah yg diteliti dalam wilayah bidang studi yg ditekuni peneliti. Latarbelakang juga menyajikan fakta / keadaan aktual  / data yg menarik perhatian peneliti.
Dari latarbelakang masalah maka dapat dibuat Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan Masalah.


Cara merumuskan masalah
      1. Dirumuskan dlm bentuk pertanyaan
      2.  Jelas dan padat
      3.  Berisi implikasi adanya data utk memecahkan masalah
      4.  Merupakan dasar membuat hipotesis
      5.  Merupakan dasar bagi judul penelitian
Bentuk masalah penelitian
1. Masalah Deskriptif:
Suatu permasalahan yg berkenaan dengan variabel mandiri à tanpa perbandingan dan menghubungkan.
Contoh:
÷  Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan di STIE ABC?
÷  Seberapa baik interaksi kerja karyawan di STIE ABC?
÷  Bagaimana sikap masyarakat  program PNPM?
÷  Bagaimana pelayanan nasabah pada Bank AAA?
2. Permasalah Komparatif:
Suatu permasalahan penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.
Contoh:
÷  Adakah perbedaan produktivitas kerja antara pegawai negeri dan swasta?
÷  Adakah perbedaan interaksi kerja antara karyawan di STIE ABC dengan STIE XYZ?
÷  Adakah terdapat perbedaan disiplin kerja antara pegawai swasta dan BUMN? Seberapa besar perbandingan PAD kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Simalungun
3. Permasalahan Asosiatif:
Suatu permasalahan yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih.
Ada 3 macam hubungan:
a. Simetris à hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kebersamaan, bukan hubungan kausal maupun interaktif.
                Contoh:
Ø  Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
Ø  Bagaimana hubungan antara postur tubuh seseorang dengan gaya kepemimpinan?
2. Kausal à bersifat sebab-akibat, ada variabel independen dan dependen.
                Contoh:
Ø  Adakah pengaruh komitmen pegawai terhadap prestasi kerja?
Ø  Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja karyawan?
3. Interaktif à saling mempengaruhi.
                Contoh:
    • Seberapa besar hubungan antara motivasi dan prestasi?
    • Bagaimana pengaruh kasus bom Bali terhadap perubahan iklim investasi di Indonesia?
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian, terutama yg berkaitan dgn variabel penelitian.
Tujuan mengungkapkan keinginan peneliti utk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yg diajukan. Tujuan harus konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitiannya.

Kegunaan penelitian
Kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kegunaan utk menjelaskan manfaat dari penelitian. Kegunaan biasanya berhubungan dgn saran-saran.
Kegunaan dibagi 2:
  1.  Kegunaan Teoritis: Kegunaan mengembangkan ilmu.
  2.  Kegunaan Praktis: membantu memcahkan dan mengantisipasi masalah yg ada pd objek penelitian.